Kamis, 27 November 2014

Statistika Deskriptif

1.   Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif disebut pula statistika deduktif, merupakan bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.
Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistika deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika deskriptif.
a.      Sekurang-kurangnya 10 % dari semua kabakaran di sebuah kota tertentu yang dilaporkan setiap tahun yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang tidak bertanggung jawab.
b.      Sebanyak 50 % diantara semua pasien yang menerima suntikan obat, ternyata kemudian menderita efek samping obat itu.
Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada ) hanya ditunjukkan pada kumpulan data yang ada didasarkan atas ruang lingkup bahasanya, statistika deskriptif mencukup hal berikut :
1.      Penyajian data dalam bentuk table, seperti : table tunggal , tabel kontigensi, maupun tabel distribusi, frekuensi;
2.       Penyajian data bentuk grafik seperti : diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, diagram pencar, diagram peta (kartogram),diagram symbol (  pictogram ), maupun diagram yang disajikan dari tabel distribusi frekuensi,yaitu : histogram, polygon frekuensi, dan ogiver.
3.      Ukuran nilai pusat dan letak,seperti : perata, median, modus, varian, simpangan baku, kuartil, desil, persentil, dan sebaginya ;
4.      Ukuran despersi atas simpangan, seperti :jangkauan atau rentang, rataan simpangan, variansi, simpangan baku, dan sebagainya ;
5.      Model distribusi data, yaitu : kemencengan dan keruncingan kurva distribusi.
6.      Angka indeks
7.      Time series/ deret waktu /data berkala.

2.   Statistika Inferensial
Statistika inferensial disebut pula statistika induktik adalah bagian dari statistika yang mempelajari mengenai penafsiran dan penarikan kesimpulan yang berlaku secara umum dari data sampel yang tersedia. Statistika inferensial berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistika inferensial  berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau kejadian. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang mencakup pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
a.      akibat penuruan produksi minyak oleh Negara-negara penghasilan minyak dunia, diramalkan harga minyak akan menjadi 2 kali lipat pada tahun-tahun yang akan datang.
b.      Dengan mengansumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica kurang dari 30 % akibat musin dingin yang lalu maka harga kopi jenis tersebut diakhir tahun nanti tidak akan lebih dari Rp. 50.000 sen per satu kilogram.

Penarikan kesimpulan pada statistika inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu populasi berdasarkan data (sampel) yang ada. Statistikla inferensial biasanya untuk membuat generalisasi dari kaitan antara 2 (dua) atau lebih fenomena atau variabel. Secara garis besar kaitan antara dua atau lebih fenomena atau variabel dapat dibedakan atas dua bentuk kaitan, yaitu asosiasi ( hubungan) dan komparasi (perbandingan).
Sedangkan ditinjau dari teknik uji statistika yang dapat digunakan, statistic inferensial dapat dibedakan atas :
statiska parametrik dan statistika non parametrik. Statistika parametric merupakan teknik uji statistika yang dilakukan terhadaap parameter dari suatu variabel/objek  secara langsung. Sedangkan statistika non parametric merupakan teknik uji statistika dilakukan terhadap sisi lain dari parameter suatu variabel / objek yang akan dikaji. Misalkan akan dikaji tentang variabel “tinggi badan mahasiswa” , maka jika data yang dianalisis dalam uji statistika adalah ukuran dari tinggi badan secara langsung, hal tersebut merupakan ukuran parametric; sedangkan apabila kajian terhadap tinggi badan mahasiswa tersebut, dilakukan dengan cara mengkaji urutan atau peringkat / rangking dari tinggi badan mahasiswa, hal ini menunjukkan ukuran non parametric. Karena peringkat tinggi badan merupakan “sisi lain” dari “ukuran” tinggi badan.
Untuk ini , maka ruang lingkup bahasan statistika inferensial secara sederhana dapat dikelompokkan atas :
1.      Uji persyaratan analisi (uji pelanggaran klasik), seperti : uji normalitas, uji homogenitas, uji kelinearan, uji multikolinealitas dan lainnya;
2.      Uji hipotesis asosiasi,seperti : uji korelasi, uji regresi, uji analisis jalur ( path analysis ), dan uji kanonikal;

3.      Uji hipotesis komperasi, seperti : uji-t untuk uji beda 2 kelompok data ,uji- Tukey ,ANAVA (Analysis Varian), ANAKOVA ( Analysis Kovarian), MANOVA (Mutivariat Analysis Of Varians), dan MANCOVA ( Multivariat analysis of Covarians).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar