1.
Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif disebut pula statistika
deduktif, merupakan bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan
data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.
Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal
menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau
keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistika deskriptif hanya berfungsi
menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Berikut ini contoh-contoh
pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika deskriptif.
a.
Sekurang-kurangnya 10 % dari semua kabakaran di sebuah kota tertentu yang
dilaporkan setiap tahun yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang
tidak bertanggung jawab.
b.
Sebanyak 50 % diantara semua pasien yang menerima suntikan obat, ternyata
kemudian menderita efek samping obat itu.
Penarikan
kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada ) hanya ditunjukkan pada
kumpulan data yang ada didasarkan atas ruang lingkup bahasanya, statistika
deskriptif mencukup hal berikut :
1.
Penyajian data dalam bentuk table, seperti : table tunggal , tabel
kontigensi, maupun tabel distribusi, frekuensi;
2.
Penyajian data bentuk grafik
seperti : diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, diagram pencar,
diagram peta (kartogram),diagram symbol (
pictogram ), maupun diagram yang disajikan dari tabel distribusi
frekuensi,yaitu : histogram, polygon frekuensi, dan ogiver.
3.
Ukuran nilai pusat dan letak,seperti : perata, median, modus, varian,
simpangan baku, kuartil, desil, persentil, dan sebaginya ;
4.
Ukuran despersi atas simpangan, seperti :jangkauan atau rentang, rataan
simpangan, variansi, simpangan baku, dan sebagainya ;
5.
Model distribusi data, yaitu : kemencengan dan keruncingan kurva
distribusi.
6.
Angka indeks
7.
Time series/ deret waktu /data berkala.
2.
Statistika
Inferensial
Statistika
inferensial disebut pula statistika induktik adalah bagian dari statistika yang
mempelajari mengenai penafsiran dan penarikan kesimpulan yang berlaku secara
umum dari data sampel yang tersedia. Statistika inferensial berhubungan dengan
pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data atau keadaan atau
fenomena. Dengan kata lain, statistika inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan
atau kejadian. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang mencakup pernyataan
yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
a.
akibat penuruan
produksi minyak oleh Negara-negara penghasilan minyak dunia, diramalkan harga
minyak akan menjadi 2 kali lipat pada tahun-tahun yang akan datang.
b.
Dengan mengansumsikan
bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica kurang dari 30 % akibat musin dingin
yang lalu maka harga kopi jenis tersebut diakhir tahun nanti tidak akan lebih
dari Rp. 50.000 sen per satu kilogram.
Penarikan kesimpulan pada statistika
inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu populasi berdasarkan data
(sampel) yang ada. Statistikla inferensial biasanya untuk membuat generalisasi
dari kaitan antara 2 (dua) atau lebih fenomena atau variabel. Secara garis
besar kaitan antara dua atau lebih fenomena atau variabel dapat dibedakan atas
dua bentuk kaitan, yaitu asosiasi ( hubungan) dan komparasi (perbandingan).
Sedangkan ditinjau dari teknik uji
statistika yang dapat digunakan, statistic inferensial dapat dibedakan atas :
statiska parametrik dan statistika non
parametrik. Statistika parametric merupakan teknik uji statistika yang
dilakukan terhadaap parameter dari suatu variabel/objek secara langsung. Sedangkan statistika non
parametric merupakan teknik uji statistika dilakukan terhadap sisi lain dari
parameter suatu variabel / objek yang akan dikaji. Misalkan akan dikaji tentang
variabel “tinggi badan mahasiswa” , maka jika data yang dianalisis dalam uji
statistika adalah ukuran dari tinggi badan secara langsung, hal tersebut
merupakan ukuran parametric; sedangkan apabila kajian terhadap tinggi badan mahasiswa
tersebut, dilakukan dengan cara mengkaji urutan atau peringkat / rangking dari
tinggi badan mahasiswa, hal ini menunjukkan ukuran non parametric. Karena
peringkat tinggi badan merupakan “sisi lain” dari “ukuran” tinggi badan.
Untuk ini , maka ruang lingkup bahasan
statistika inferensial secara sederhana dapat dikelompokkan atas :
1.
Uji persyaratan
analisi (uji pelanggaran klasik), seperti : uji normalitas, uji homogenitas,
uji kelinearan, uji multikolinealitas dan lainnya;
2.
Uji hipotesis asosiasi,seperti
: uji korelasi, uji regresi, uji analisis jalur ( path analysis ), dan uji
kanonikal;
3.
Uji hipotesis
komperasi, seperti : uji-t untuk uji beda 2 kelompok data ,uji- Tukey ,ANAVA
(Analysis Varian), ANAKOVA ( Analysis Kovarian), MANOVA (Mutivariat Analysis Of
Varians), dan MANCOVA ( Multivariat analysis of Covarians).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar