1.
1.
Hubungan Antarvariabel
Hubungan
antarvariabel dapat berupa hubungan linier ataupun hubungan tidak linier. Misalnya,
berat badan laki-laki dewasa sampai pada
taraf tertentu bergantung pada tinggi badan, keliling lingkaran bergantung pada
diameternya, dan tekanan gas bergantung pada suhu dan volumenya.
Hubungan-hubungan itu bila dinyatakan dalam bentuk matematis akan memberikan
persamaan-persamaaan tertentu.
Untuk
dua variable, hubungan liniernya dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
linier, yaitu:
Keterangan
:
Y, X = variabel
a, b = bilangan konstan (konstanta)
Hubungan
antara dua variabel pada persamaan linier jika digambarkan secara grafis (scatter diagram), semua nilai Y dan X
akan berada pada suatu garis lurus. Dalam ilmu ekonomi, garis itu disebut garis regresi.
Karena
antara Y dan X memiliki hubungan, maka nilai
X dapat digunakan untuk menduga atau meramal nilai Y. Dalam hal ini, X
disebut variabel bebas, yaitu variabel yang nilai-nilainya bergantung pada
variabel lain.
Hubungan antarvariabel yang akan dipelajari disini hanyalah
hubungan linier sederhana, yaitu hubungan yang hanya melibatkan dua variabel (X
dan Y) dan berpangkat satu.
2. Persamaan Garis Regresi Linier Sederhana
Regresi
yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan
penelitiannya terhadap tinggi manusia. Penelitian tersebut membandingkan antara
tinggi anak laki-laki dan tinggi badan ayahnya.
Analisis regresi
juga digunakan untuk menentukan bentuk hubungan antar variabel. Tujuan utama
dalam penggunaan analisis itu adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai
dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui
melalui persamaan garis regresinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar