Jenis-jenis koefisien
korelasi yang sering digunakan adalah koefisien korelasi Pearson, koefisien
korelasi Rank Spearman, koefisien korelasi Konteingensi, dan koefisien penentu
(KP).
1.
Koefisien Korelasi Perason
Koefisien korelasi ini
digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya
berbentuk data interval atau rasio. Disimbolkan dengan r dan dirumuskan:
Nilai dari koefisien
korelasi (r) terletak antara -1 dan
+1
.
1.
Jika r
= +1, terjadi korelasi positif sempurna antara variabel X dan Y.
2.
Jika r
= -1, terjadi korelasi negatif sempurna antara variabel X dan Y.
3.
Jika r
= 0, tidak terdapat korelasi antara variabel X dan Y.
4.
Jika 0 <r< +1, terjadi korelasi positif antara variabel X dan Y.
5.
Jika -1 <r< 0, terjadi korelasi negatif antara variabel X dan Y.
2.
Koefisien Korelasi Rank Spearman
Koefisien korelasi ini
digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya
berbentuk data ordinal (data bertingkat). Disimbolkan dengan rs dan dirumuskan:
Keterangan:
d
= selisih ranking X dan Y
n
=
banyaknya pasangan data
3.
Koefisien Korelasi Kontingensi
Koefisien korelasi ini
digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya
berbentuk data nominal (data kualitatif). Disimbolkan dengan C dan dirumuskan:
Keterangan:
4.
Koefisien Penentu (KP) atau Koefisien
Determinasi(R)
Apabila koefisien
korelasi dikuadratkan, akan menjadi koefisien penentu (KP) atau koefisien
determinai, yang artinya penyebab perubahan pada variabel Y yang datang dari
variabel X, sebesar kuadrat koefisien korelasinya. Koefisien penentu ini
menjelaskan besarnya pengaruh nilai suatu variabel (variabel X) terhadap
naik/turunnya (variasi) nilai variabel lainnya (variabel Y). Dirumuskan:
Keterangan:
KK = koefisien korelasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar